Rubrik Power Of Mind Radar Bali : Hipnoterapi, Bisakah Memaafkan Kesalahan Pasangan?
Edisi Minggu, 3 Mei 2020
Pertanyaan :
Saya seorang laki laki usia 48 tahun. Telah menikah hampir pernikahan perak. Saya menikah muda dan istri saya sebaya, kami menikah karena istri hamil terlebih dulu. Yang menjadi permasalahan sangat mengganggu adalah saya pernah melakukan kesalahan, bermain cinta dengan perempuan lain dan diketahui oleh istri saya. Meskipun saya sudah minta maaf dan sudah berjanji untuk tidak melakukannya lagi, saya sungguh menyesal telah khilaf bermain api, tetapi kejadian dua tahun lalu itu diungkit-ungkit setiap saat, baik di depan anak-anak yang sudah dewasa maupun saat kami berdua.
Saya ingin sekali mengajak istri saya untuk hipnoterapi, apakah bisa untuk melupakan kejadian itu sehingga kami bisa hidup bahagia seperti sedia kala.
Atas segala jawaban ibu Santy, saya sampaikan banyak terima kasih.
- Anom (Buleleng)
Jawaban :
Terimakasih Bapak Anom atas kejujurannya sehingga kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi pasangan yang lainnya. Seseorang yang menyesal sungguh – sungguh biasanya dengan jujur dan sukarela biasanya ingin membagi pengalamannya agar orang lain tidak mengalami seperti dirinya. W111 Kasus semacam ini menurut pengalaman saya sebagai seorang Hipnoterapis adalah termasuk kasus yang paling sering terjadi baik untuk usia pernikahan yang baru seumur jagung ataupun usia pernikahan yang cukup lama seperti yang bapak alami.
Bukan membenarkan dan menyalahkan kasus yang menyebabkan salah satu dari pasangan yang kemudian khilaf dan melakukan perselingkuhan baik dengan satu bahkan dengan beberapa orang yang kemudian kasusnya sampai diketahui pasangan.
Ketika kehidupan rumah tangga dirudung perselisihan karena perselingkuhan, kira-kira jalan apa yang akan dipilih? Ikut membalasnya dengan perselingkuhan atau menyelesaikan konflik dengan memaafkan, memilih tetap mempertahankan hubungan tanpa ada penyelesaian, atau bercerai.
Sebagian besar pasangan terutama perempuan di Bali, lebih banyak yang memilih mempertahankan hubungan karena demi cinta, malu, menjaga nama baik keluarga, kasihan anak-anak, merasa bergantung secara finansial, memberi kesempatan kedua, budaya, dan lainnya.
Namun pasangan yang memilih tetap mempertahankan hubungan, biasanya akan menimbulkan konflik yang baru. Seperti perasaan emosional yang dirasakan sepanjang hari, tidak ingin meladeni termasuk malas bicara atau marah terus-terusan, tidak mau tidur bersama, tidak mau berhubungan badan, selalu curiga, selalu mengungkit-ungkit kesalahan, stres, keinginan bunuh diri, ingin membunuh pasangan, dan balas dendam dengan ikut berselingkuh.
Proses pemulihan dalam kasus perselingkuhan memerlukan waktu yang panjang. Faktor lingkungan dan kepribadian, juga ikut memengaruhi cepat atau tidaknya seseorang pulih setelah diselingkuhi. Ketika seseorang ingin menjalani proses pemulihan, agar dia memberikan waktu bagi emosi-emosi negatif untuk mereda, curhat kepada orang-orang terdekat, memaafkan kesalahan pelaku, fokus pada kesejahteraan diri, memiliki aktivitas yang memberikan kebahagiaan, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dan yang harus dipahami bahwa yang terluka adalah pikiran bawah sadar istri anda, didalam pikiran sadarnya dia menerima dan memaafkan, tetapi pikiran bawah sadar memiliki sifat yang permanen jika tidak di install atau didesain ulang dengan Hipnoterapi maka tentu luka itu akan terbawa sampai kapanpun.
Dengan dilakukan Hipnoterapi memakai tehnik Forgiveness Terapi , memaafkan dengan ikhlas di dalam pikiran bawah sadar, maka istri anda akan bisa menerima keadaan dengan kondisi lebih nyaman.
Bukan berarti Hipnoterapi itu bisa lupa sama sekali kejadian yang menyakitkan di masa lalu, tetapi bisa menerima kenyataan dengan keikhlasan yang tulus.
Semoga dengan kejadian yang telah anda lakukan bisa memberikan pelajaran yang berharga agar tidak mengulangi lagi agar tidak membuat keutuhan keluarga anda menjadi berantakan.
Seperti pepatah lama yang mengatakan Jangan sembarang main api karena kalau terbakar akan sangat berbahaya, seorang ibu yang labil emosi dan psikis yang terluka sangat berpengaruh negative bagi seluruh keluarga terutama menjadikan contoh yang buruk anak-anak anda.