Rubrik Power of Mind Radar Bali : Menerima Pahitnya Penolakan
Edisi Minggu, 20 Desember 2020
Penolakan menjadi salah satu hal yang keberadaannya sulit untuk diterima siapa saja. Penolakan yang ada bisa terjadi karena banyak alasan, dari tertolaknya lamaran pekerjaan sampai harus gagal bersanding dengan orang terkasih. Tentu saja hal tersebut mampu membuat rasa sakit pada diri sendiri karena sulitnya menerima kenyataan yang ada.
Ketika mengetahui mendapatkan penolakan maka hal pertama yang dirasakan adalah perasaan sedih dan kecewa. Hal demikian tentu saja mengganggu pikiran serta aktivitas sehari-hari.
Menerima sebuah penolakan juga membuat diri sendiri merasa pesimis hingga tak layak. Apalagi untuk mendapat dan memperjuangkan yang kita mau selama ini membutuhkan usaha yang begitu keras dan maksimal.
Tetapi sebuah penolakan hadir untuk memberi banyak kesempatan dan waktu, supaya mampu memperbaiki atau mengoreksi apa saja yang membuat usaha kita mengalami penolakan. Sehingga tanpa sadar hal demikian menjadi motivasi untuk membuat peningkatan kualitas pada diri sendiri.
Kepahitan yang diterima karena sebuah penolakan memang begitu membekas di hati serta pikiran. Hingga secara tak langsung membuat minat kita untuk bersemangat menjadi turun drastis.
Bila ingin dipikirkan secara jernih dan tenang, sebuah penolakan hadir agar kita bisa menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Penolakan seolah memberi kekuatan bahwasanya emosi dan fisik tengah diuji untuk bisa lebih bersabar, hingga akhirnya tanpa sadar kesabaran tersebut membuat kian tangguh untuk menghadapi persoalan lainnya yang bahkan lebih berat dari sekadar sebuah penolakan.
Ketika dirasa telah banyak berjuang serta berkorban tetapi hasil yang didapatkan nyatanya tak berbanding lurus. Maka, tak perlu merasa sedih atau kecewa hingga berlarut-larut. Sebab, ada kalanya sebuah kepahitan yang kita terima termasuk penolakan adalah pertanda bahwa kita berhak mendapatkan yang lebih baik dari hal kemarin.
Sebuah penolakan bisa menjadi sebuah sinyal bahwa jalan kita bukanlah di tempat yang kemarin tetapi harus ke arah yang lain. Jalan tersebut bisa saja menghantarkan ke tempat yang tentunya lebih layak didapatkan sebagai usaha dan perjuangan kita selama ini, bahkan ketika harus menerima penolakan yang ada.
Semua yang terjadi dalam hidup, baik dan buruknya merupakan hal yang akan kita terima dalam usaha menggapai sesuatu. Sama halnya ketika mendapatkan sebuah penolakan yang nyatanya memang sulit kita hindari walaupun telah mencoba sekeras mungkin agar menjadi yang terbaik.
Tetapi tak selamanya sebuah penolakan bermakna negatif apalagi bermakna bila tidak pantas mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Penolakan mengajarkan sesuatu bahwa segalanya memang harus terjadi karena sebuah alasan. Untuk semuanya yang telah diperjuangkan tentunya tak akan mengkhianati hasil. Sebab, segalanya akan indah pada waktunya menurut hasil kerja keras selama ini.
Memang ketika rencana dan harapan telah dijalankan sebaik-baiknya tak selalu bisa berjalan mulus atau bahkan mendapat hasil yang sepadan. Ada masanya sebuah usaha justru malah tak berbuah manis seperti ekspektasi awal.
Hal ini tentu memicu perasaan pahit dan kecewa dalam dada. Tetapi memang begitulah sebuah perjuangan, tak selamanya bersahabat dengan keinginan hati. Namun dari hal itu semua kita belajar hal berharga, bahwa kita harus berusaha dengan benar dan maksimal dan supaya mendapat hasil yang terbaik.