Rubrik Power of Mind Radar Bali : Melepas Bayangan Masa Lalu dengan Pikiran Positif
Edisi Minggu, 26 Desember 2021
Ditulis Oleh :
Santy Sastra (@santysastra)
Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI
Indonesia's Mindset Motivator
Trauma adalah bagian masa lalu. Jika mengingat masa lalu bermanfaat untuk perbaikan silahkan dilakukan, tetapi kalau hanya untuk menyakitkan saja, segera lepaskan.
Trauma masa lalu yang belum selesai dan terus dibawa membebani jiwa. Diri merasa penuh tekanan dan menyebabkan mudah emosi hanya dengan pemicu sedikit .
Hal yang terjadi di masa lalu memang sering membayangi diri , hal yang baik ataupun yang buruk. Sangat wajar karena sebagai manusia, mempunyai bagian otak yang menyimpan memori masa lalu.
Sangat manusiawi jika bayangan masa lalu tetap ada. Orang sering salah paham, ingin melepaskan atau menghilangkan masa lalu yang kelam dalam kehidupannya.
Dengan menyadari bahwa masa lalu yang kelam itu sebenarnya ada masa indah, karena bagaimanapun kehidupan ini saling berhubungan satu sama lain.
Seringkali memang pengalaman tidak nyaman di masa lalu mempengaruhi pandangan masa kini. Itulah mengapa orang sering menyalahkan masa lalu lalu membuatnya saat ini tidak berdaya.
Sebenarnya yang terjadi adalah seseorang terlalu enggan melepaskan masa lalu adalah karena dendam, benci dan sakit hati. Terlalu sayang untuk dilepaskan sehingga mempengaruhi pikiran manusia .
Memang tidak terlalu mudah melepaskan rasa sakit hati, benci dan dendam itu, apalagi jika peristiwa yang dialami begitu menyakitkan.
Tetapi menahan perasaan negatif tidak baik buat kesehatan jiwa dan raga. Perasaan benci yang terlalu dalam dan lama mempengaruhi daya tahan tubuh sehingga memudahkan seseorang menderita sakit.
Seseorang mengalami kegoncangan jiwa jika selalu mengingat masa lalu . Hari yang lalu telah berlalu dan itu sudah selesai, jangan lagi menganalisanya dan memutar kembali roda sejarah, karena tidak mendapat manfaat apapun.
Jika tidak mampu berinteraksi dengan masa kini, berarti telah menyia-nyiakan istana yang indah, hanya meratapi bangunan yang telah hancur. Tragedi masa lalu kini telah berakhir, kesedihan takkan mampu untuk memperbaikinya.
Sikap apatis dan melankolis tidak dapat menghasilkan sesuatu yang benar, depresi tidak mampu mengembalikan masa lalu ke dalam kehidupan sekarang.
Harus memandang bahwa masa lalu telah mengubah pandangan dan persepsi sebagai sesuatu yang memang terjadi dan sudah selesai.
Hal yang perlu dilakukan untuk berpikir positif adalah mau belajar dan berusaha. Belajar berpikir positif tidak mudah, perlu usaha karena kecenderungan manusia memang lebih banyak berpikir negatif.
Setelah belajar, maka pola itu juga harus dipertahankan. Selalu mencoba mengambil sesuatu yang positif dari segala peristiwa adalah cara yang baik untuk melatih pikiran positif karena akan selalu ada makna positif di setiap peristiwa.
Selamat menyongsong tahun 2022 yang lebih baik dengan pikiran positive.