Rubrik Power of Mind Radar Bali : Cemas dan Tidak Tenang, Pertanda Banyak Sampah Pikiran
Edisi Minggu, 16 Januari 2022
Ditulis Oleh :
Santy Sastra (@santysastra)
Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI
Indonesia's Mindset Motivator
SAMPAH adalah sesuatu yang harus dibuang, jika sampah tiap hari tertimbun di rumah, tentu bau busuk, kotor, menjijikkan, banyak serangga, tikus, dan seterusnya.
Yang dimaksud sampah adalah sesuatu yang berasal dari kejadian yang dialami setiap hari, yang seharusnya tidak perlu dipikirkan lebih lanjut, namun masih terus disimpan.
Akibatnya, membuat reaksi emosi negatif yang akhirnya berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Awalnya hanya rasa tidak suka. Di simpan dalam pikiran, direspon negatif terus-menerus maka timbullah kebencian.
Kecemasan, ketakutan, sakit hati, iri, dengki, dendam awalnya berasal dari kejadian yang direspon negatif secara permanen, yang akhirnya tersimpan sebagai sampah pikiran.
Demikian pula ketika menggosip, menceritakan keburukan orang lain, menghujat, membandingkan dan lainnya bisa menjadi pemicu menumpuknya sampah pikiran.
Ucapan kurang enak, senyum kurang pas hingga mata melotot pun, ditanggapi negative. Wajar sebenarnya merespon dunia luar setiap saat karena memang hidup pasti mengalami berbagai kejadian.
Yang terpenting adalah arah respon itu. Kemampuan memberi arti dalam setiap kejadian yang dialami dalam hidup ini akan menentukan arah menanggapinya
Jika setiap stimulus dimaknai negatif maka respon yang muncul akan negatif dan menjadi tumpukan sampah pikiran dan emosi.
Indikator orang yang pikirannya penuh sampah adalah hatinya tidak tenang dan sering cemas, jika dibiarkan terus menerus maka kesehatan mental dan fisik akan terganggu.
Pikiran dan tubuh adalah satu sistem, apa yang tercipta dalam pikiran akan direspon oleh tubuh, segera lakukan terapi untuk membuang sampah pikiran dengan self talk.
Cara sederhana yang bisa dilakukan yakni menjelang tidur posisikan tubuh terlentang, pejamkan mata dan rilekskan semua otot dan tubuh. Atur nafas, sadari setiap tarikan dan hembusan sebagai sebuah kendaraan yang mengantarkan tubuh lebih rileks,
Niatkan diri untuk mencapai ketenangan dan kedamaian masuk ke dalam diri. Jujur pada diri sendiri, mencari perasaan terganjal yang tersimpan dalam pikiran. Katakan dalam hati “apapun yang aku alami hari ini sudah diijinkan Tuhan terjadi, aku mengikhlaskan, memaafkan dan melepaskannya”
Lakukan berulang sampai perasaan menjadi lebih baik, ulangi lagi untuk peristiwa lainnya. Tutup dengan ucapan syukur kepada Tuhan atas semua ketenangan dan kedamaian hati.
Mari buang sampah pikiran setiap saat untuk hidup lebih baik, sehat dan bahagia. (***)