Rubrik Power of Mind Radar Bali : Manfaat Jatuh Cinta untuk Kesehatan
Edisi Minggu, 5 Juni 2022
Ditulis Oleh :
Santy Sastra (@santysastra)
Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI
Indonesia's Mindset Motivator
Bicara masalah cinta tidak akan ada habisnya. Mulai dari indahnya merasakan jatuh cinta hingga sakitnya ditinggalkan oleh pasangan. Meskipun begitu, nyatanya semua orang tidak bosan untuk merasakan jatuh cinta lagi.
Banyak orang mengatakan bahwa jatuh cinta adalah obat segalanya, karena ternyata jatuh cinta memang memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan mental maupun tubuh
Jatuh cinta membuat seseorang selalu merasa gembira. Saat seseorang mengalami jatuh cinta, kadar neurotransmitter dopamine pada otak seseorang juga ikut mengalami peningkatan.
Tidak hanya saat jatuh cinta, kadar dopamine pada otak meningkat ketika mengalami sesuatu hal yang dianggap menyenangkan. Inilah yang membuat rasa jatuh cinta seperti di mabuk asmara dan candu.
Dengan merasakan perasaan bahagia, bisa menurunkan tingkat stres dan depresi yang dialami. Nyatanya, seseorang yang mengalami jatuh cinta lebih banyak tertawa yang membantu untuk menurunkan tingkat stres.
Sebaliknya, jika kehilangan seseorang yang dicintai dan sayangi, tentu dapat meningkatkan risiko stres dan depresi.
Kondisi jatuh cinta dikaitkan dengan peningkatan hormon oksitosin yang membuat terhindar dari stres maupun depresi.
Menurut dr. Gian Gonzaga, pimpinan utama pada penelitian dan pengembangan eHarmony Labs mengungkapkan pasangan yang menghadapi masalah dan berargumen dengan kasih sayang memiliki kekebalan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan pasangan yang sering bertengkar dengan tekanan emosi yang tinggi.
Menurut penelitian dari Pittsburgh University, wanita yang menjalani pernikahan dengan bahagia memiliki gangguan kesehatan yang berhubungan dengan jantung lebih rendah dibandingkan wanita yang mengalami hubungan tidak sehat.
Menurut Joseph Hullet, psikiater dan senior medical director dari OptumHealth mengatakan seseorang memiliki tingkat stres yang rendah ketika mereka memiliki hubungan yang harmonis dengan pasangan.
Tingkat stres yang rendah meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Dengan begitu, seseorang terhindar dari berbagai gangguan penyakit dan memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan orang-orang yang jarang merasakan jatuh cinta.
Menurut Genaise Gerstner, dermatologis dari New York, mengungkapkan bahwa seseorang yang mengalami jatuh cinta dapat menurunkan hormon kortisol dalam tubuh.
Hormon kortisol berkaitan erat dengan tingkat stres yang dialami dan dapat menjadi penyebab munculnya jerawat pada tubuh.
Menurut keilmuan hipnosis mengatakan jatuh cinta dapat membuat kesehatan mental lebih baik,karena peran otak kanan yang berhubungan dengan perasaan 9 kali lebih dahsyat dari otak kiri yang rasional
Jadi, tidak ada salahnya untuk rasakan jatuh cinta setiap harinya agar hari-hari selalu menyenangkan dan terhindar dari berbagai gangguan kesehatan fisik maupun mental.