Rubrik Power of Mind Radar Bali : Kepercayaan Diri Berlebihan

3 -Kepercayaan Diri Berlebihan -  Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking


Rubrik Power of Mind Radar Bali : Kepercayaan Diri Berlebihan

Edisi Minggu, 15 September 2024


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


SUPERIORITY complex adalah suatu sikap di mana seseorang merasa dirinya lebih unggul dari orang lain. Di sisi lain, sebenarnya ia tidak memiliki pencapaian apapun secara nyata. Pada beberapa kasus, orang yang merasa superior bahkan tak segan merendahkan orang-orang di sekitarnya. 

Superiority complex adalah istilah yang pertama kali dikenalkan oleh seorang psikolog, Alfred Adler. Dalam teorinya, disebutkan bahwa superiority complex adalah bentuk mekanisme pertahanan bagi orang yang ingin menyembunyikan rasa rendah dirinya.

Gagasan yang mendasari teori superiority complex adalah setiap orang pasti akan berusaha untuk mengatasi rasa rendah dirinya. Namun, normalnya orang tersebut akan bekerja keras untuk menguasai suatu bidang atau keterampilan tertentu untuk mewujudkan suatu pencapaian.

Sementara itu, pemilik sikap superiority complex hanya akan menyakinkan diri sendiri bahwa ia lebih baik dari orang lain meskipun tidak memiliki pencapaian. Berbeda dengan rasa percaya diri, superiority complex tidak didukung dengan bukti pencapaian yang nyata.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa superiority complex adalah suatu masalah perilaku seseorang yang merasa dirinya lebih baik dari siapa pun. Di mana, perilaku tersebut terbentuk karena adanya perasaan rendah diri yang tidak ingin diketahui orang lain.

Kondisi ini bisa muncul karena banyaknya kegagalan yang telah dilalui oleh seseorang. Di mana, orang tersebut berusaha untuk mewujudkan tujuannya, tetapi tak kunjung berhasil, sehingga menunjukkan sikap superior sebagai bentuk defense mechanism agar tidak dipandang rendah oleh orang lain.

Superiority complex adalah perilaku yang bisa muncul sejak usia dini, misalnya pada anak-anak yang berusaha menutupi ketidakmampuannya dalam pelajaran tertentu dengan melebih-lebihkan kekuatannya. Jika dibiarkan, hal ini dapat berkembang sampai usia dewasa.

Meski superiority complex bukanlah gangguan mental yang bisa didiagnosis secara jelas, perilaku ini dapat berdampak pada kondisi mental seseorang.

Cara Mengatasi Superior Complex dengan jujur pada diri sendiri mengenai kemampuan dan pencapaian yang dimiliki, berani untuk belajar dan meminta bantuan dari orang lain dan menerima kekurangan diri sendiri

Harus berani mengakui keberhasilan orang lain tanpa rasa iri, dan menjadikannya sebagai motivasi,dan mengakui kesalahan diri sendiri dan berusaha menjadi lebih baik lagi.

Meyakinkan pada diri sendiri bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dan berusaha untuk menggali kelebihan yang dimiliki.

Yang paling penting harus mau melakukan introspeksi diri bahwa sikap merendahkan orang lain dapat menyakiti perasaan orang tersebut.

Mengalami gangguan psikologis bukanlah aib yang perlu disembunyikan dan harus segera ditangani oleh bantuan professional, untuk hidup lebih sehat dan bahagia. Happy Mind Happy Life..